Partai Politik Pemenang Pemilihan Umum Pertama Tahun 1955 - Dalam pelaksanaan
pemilihan umum 1955 yang paling bersejarah di Indonesia ini, partai besar masih
mendominasi dan memenangkan ajang nasional ini. Pemilihan Umum pertama yang
digelar oleh Indonesia ini menjadi salah satu pembuktian atas demokrasi yang
menjadi ideologi negara Indonesia.
Partai Politik Pemenang Pemilihan Umum Pertama Tahun 1955 |
Sebenarnya, Pemilihan Umum Pertama Indonesia ini sudah direncanakan dan
diagendakan sesegera mungkin setlah mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1945.
Namun karena kabinet yang sudah dibentuk pada saat itu dianggap masih belum
siap karena belum stabil, maka pada akhirnya Pemilihan umum pertama di
Indonesia baru bisa dilaksanakan pada tahun 1955. Pada pelaksanaan Pemilihan
Umum 1955 tersebut, partai yang turut serta cukup banyak yang mewakili beberapa
golongan di Indonesia. Pada Pemilu 1955, kontestan mencapai 172 tanda gambar
yang bsia dipilih.
Hasil pemilu 1955 memang masih didominasi oleh pilihan rakyat kepada
kesesuaian sejarah dan hubungan psikologi para kontestan Pemilihan umum 1955.
Partai pemenang Pemilu 1955 sendiri empat besarnya diraih oleh partai politik besar
dengan basis masa yang besar juga. Pemilu 1955 sendiri dilangsungkan dalam dua
tahap yaitu tahap pertama dan tahap ke dua.
Pemilu tahap pertama:
Dilangsungkan pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat atau Parlemen,
Pemilu tahap ke dua : Dilangsungkan pada tanggal 15 Desember 1955
untuk memilih anggota Dewan Konstituante (Dewan Pembentuk Undang-Undang Dasar).
Pemilu berjalan lancar dan tertib. Empat partai yang muncul sebagai
pemenang dalam Pemilu pertama adalah:
- Partai Nasional Indonesia (PNI)(22,3 %)/57 kursi
- Masyumi (20,9%)/57 Kursi
- Nahdatul Ulama (NU) (18,4%)/ 45 kursi
- Partai Komunis Indonesia (PKI) (15,4%)/39 kursi
Pemilu 1955 ini dikatakan sebagai pemilu paling jujur dan tertib di
Indonesia. Sehingga hasil dari pemilu 1955 ini pun dianggap hasil yang fair
bagi semua fihak. Setelah Pemilu berhasil dijalankan dengan tertib dan aman,
maka kemudian dibentuklah kabinet baru. Kabinet setelah penyelenggaraan pemilu
pertama Indonesia ini adalah Kabinet Ali Sastroamijoyo II pada Maret 1956.
Kabinet Ali Sastroamjioyo II ini mendapatkan tantangan dari berbagai
pihak yang luar biasa berat. Terutama tantangan datang misalnya dari PKI, dan
datang dari PSI. Meski kabinet Ali Sastroamijoyo II ini mendapatkan tantangan
berat, namun kabinet ini mendapatkan kepercayaan penuh dari Presiden Soekarno.
Hal ini bisa dilihat dari pidato Soekarno di Parlemen pada tanggal 26 Maret
1956 yang didalam pidatonya Soekarno menyebut bahwa kabinet Ali Sastroamijoyo
II ini merupakan titik tolak dari periode planning dan investement.
Kabinet Ali Sastroamijoyo II ini pada akhirnya tidak bisa bertahan
lama dan jatuh. Beberapa kesulitan yang dihadapi yang disinyalir menjadi
penyebab kejatuhan Kabinet Ali Sastroamjoyo ini adalah munculnya semangat anti
Cina dan juga munculnya kekacauan di daerah-daerah. Pengganti Kabinet Ali
Sastroamijoyo untuk melanjutkan pemerintahan adalah Kabinet Juanda atau Kabinet
Karya.
0 komentar:
Posting Komentar