Kelebihan dan Kekurangan Pemilihan Umum Pertama Indonesia 1955
- Dalam pelaksanaan sebuah event besar, tentu saja ada kekurangan dan kelebihan
yang sering kita temukan. Terlebih lagi dalam event berskala nasional seperti
Pemulu 1955, ditambah lagi pemilu tersebut merupakan pemilu pertama Indonesia.
Pasti akan ada kekurangan dan kelebihan yang sangat berharga untuk kemudian
dijadikan sebagai pembelajaran dalam penyelenggaraan pemilu selanjutnya di
Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan Pemilihan Umum Pertama Indonesia 1955 |
Tak bisa dipungkiri bahwa pemilihan umum pertama Indonesia yang
digelar pada tahun 1955 merupakan pemilu yang sangat bersejarah dalam
perjalanan berbangsa dan bernegara. Pada kurun waktu tahun 1955 tersebut bisa
dikatakan masih dalam rentang masa-masa kemerdekaan karena Indonesia merdeka
pada tahun 1945. Pasti bukan pekerjaan yang mudah untuk bisa menyelenggarakan pemilu
pertama Indonesia. Selain karena stabilitas di semua lini yang belum bisa
terjaga dengan baik, perkara lain adalah kesiapan teknis untuk menyelenggarakan
event sebesar Pemilu 1955 ini.
Dari berbagai kondisi dan keadaan yang ada pada Pemilihan Umum Pertama
Indonesia, maka bisa kita pelajari mengenai kelebihan dan kekurangannya. Ada
beberapa kelebihan dan kekurangan yang muncul dalam penyelenggaraan Pemilu1955. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ringkasan di bawah ini.
Kelebihan Pemilihan Umum Pertama Indonesia 1955
- Memiliki tingkat partisipasi yang sangat besar
- Peserta Pemilu 1955 mencapai 90% dari semua warga yang punya hak pilih
- Lebih dari 39 juta orang memberikan hak suaranya dan mewakili 91,5% dari para pemilih terdaftar
- Prosentase suara sah sangat besar yang artinya meski banyak yang buta huruf, rakyat Indonesia cukup cerdas untuk memilih
- Suara yang masuk mencapai 80%
- Pemilu berjalan aman, tertib dan disiplin serta jauh dari unsur kekerasan dan kecurangan
Kekurangan Pemilihan Umum Pertama Indonesia 1955
- Timbulnya krisis Ketatanegaraan
- Munculnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
- Gagalnya Dewan Konstituante dalam menghasilkan konstitusi baru
- Tidak ada parpol yang memperoleh suara mayoritas mutlak sehingga tujuan pemilu untuk bisa menghasilkan parlemen yang representatif gagal didapatkan sehingga stabilitas pemerintahan sulit didapatkan
- Sistem pemerintahan tak stabil karena kekuasaan terbagi bagi ke dalam berbagai aliran politik
- Kekecewaan di Partai Politik yang kemudian memunculkan banyak partai politik baru yang tentu saja ini akan membuat keadaan menjadi lebih sulit
- Banyaknya terjadi perpecahan daerah
- Lamanya waktu kampanye
Nah, itulah sedikit ringkasan yang bisa kami sampaikan terkait
kelebihan dan kekurangan Pemilu 1955. Semoga ulasan mengenai kelebihan dan
kekurangan Pemilu 1955 di atas bisa menambah wawasan kita semua terkait
kronologi dan sejarah Pemilu 1955 yang sangat penting itu. Dan jika ada
kesalahan atau kekurangan dalam info di atas, kami mohon para pembaca semua
bersedia untuk memberikan koreksi melalui kotak komentar yang saudah kami
sediakan.
0 komentar:
Posting Komentar